Senin, 26 Mei 2008

E-Learning Berbasis Teknologi Audio-Video

Henni E. Ginting
1102406029

e-learning berbasis teknologi audio-video merujuk pada penggunaan teknologi berbasis suara, gambar diam dan gambar gerak serta perpaduan suara dengan gambar diam maupun gambar gerak. Pembelajaran e-learning berbasis teknologi audio-video memungkinkan siswa untuk mendengar, melihat dan terlibat tentang apa-apa yang dipelajari.
e-learning berbasis teknologi audio video yang saat ini berkembang dan banyak digunakan dalam pembelajaran misalnya pemutaran film-film pendidikan, pemutaran film yang dengan sengaja dibuat guru sebagai bagian dari cuplikan kehidupan masyarakat maupun pemutaran film-film animasi.
Berikut ini beberapa contoh yang berkenaan dengan sumberdaya yang dapat digunakan untuk penggunaan e-learning berbasis teknologi audio-video
1. Film-film Ilmu Pengetahuan
Yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis film-film maupun yang berbasis music dan dibuat oleh profesional. Yang termasuk katergori ini misalnya CD-CD Harun Yahya, contohnya tentang keajaiban penciptaan manusia, tentang alam semesta dan yang lain lagi. Bahkan film-film Harun Yahya ada yang dapat di download secara gratis di: www.harunyahya.com
Film-film pengetahuan yang menarik lagi misalnya dari national geografic dan BBC. Banyak serial yang berkenaan dengan sains, geografi, sosilologi maupun ekonomi.

2. Film-film pembelajaran
Sumber daya pembelajaran e-learning yang termasuk kategori ini adalah film-film yang beredar dimasyarakat yang kemudian diedit dan diolah oleh Guru untuk pembelajaran di kelas. Dalam kontkes ini maka, sumber daya e-learning untuk pembelajaran ilmu-ilmu sosial dan bahasa jauh lebih kaya. Sebagai contoh untuk berbicara efektif dalam pembelajaran bahasa contoh cuplikan beberapa iklan akan dapat menjadi entri point yang menarik.
Namun perlu disadarai bahwa film-film maupun cuplikan ikan yang beredar di masyarakat tentu banyak mengandung unsur yang kurang baik dalam konteks pendidikan kepribadian keislaman. Untuk itu maka diperlukan lembaga khusus yang menangani bagian edit film maupun iklan yang ada.
Sebagai contoh, ada beberapa film holywood yang menarik dan dapat dijadikan referensi guru untuk mengembangkan pembelajaran misalnya Dead voets society maupun Finding Forester.
Bila sudah memungkinkan, guru maupun staf pengembangan media pembelajaran dapat memproduksi video maupun film sederhana untuk penunjang pembelajaran. Bagaimanapun, skrip maupun cerita dan film yang dibuat sendiri jauh lebih relevan untuk pembelajaran dibandingkan dengan menggunting dan menggunakan yang sudah ada.

3. Film animasi pembelajaran
Saat ini banyak beredar di toko-toko buku maupun kaset yang berkenaan dengan film-film animasi pembelajaran yang memberikan nilai-nilai Islam maupun nilai-nilai positif yang beredar di masyarakat. Misalnya film-film animasi yang diproduksi mizan, syamil dan akal dapat digunakan untuk pengembangan pembelajaran.

B. E-Learning Berbasis Program Interaktif
Saat ini telah banyak program-program pembelajaran yang interaktif dengan menggunakan berbagai macam basis program. E-learning berbasis program interaktif selalu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, bahkan tahapan pembelajaran tergantung pada peran dan keaktifan siswa.
Sumber daya yang termasuk kategori ini misalnya pesona fisika, pesona matematika, program-program pembelajaran dari pustekom dan dari bambu media.

C. E-Learing Berbasis Web
Bentuk pembelajaran e-learning berbasis Web/internet saat ini sudah mulai berkembang. Contoh e-learning berbasis web/internet yang dapat diakses sebagai sumber belajar sekaligus media pembelajaran diantaranya www.chem-is-try.org, www.harunyahya.com, www.lessonplanpages.com dan lain-lain



II. PEMBANGUNAN SISTEM E-LEARNING
Untuk menggunakan e-learning dalam pembelajaran, ada beberapa hal yang harus terpenuhi yaitu: tersedianya perangkat baik hardware maupun software, adanya jaringan (networking) lokal, terhubung ke internet (dunia maya) dan kemampuan Guru.

A. Penyediaan Perangkat
Dalam membangun perangkat pembelajaran e-learning, sebuah sekolah harus menyediakan ruang pembelajaran, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), dan SDM (brainware).
Ruang pembelajaran yang perlu disediakan dalam upaya perwujudan pembelajaran e-learing di sebuah sekolah terdiri atas ruang laboratorium komputer, ruang audio visual dan mini studio.
Ruang laboratorium komputer atau kemudian dapat juga disebut sebagai ruang pembelajaran e-learning adalah tempat pembelajaran komputer yang menggunakan pembelajaran e-learning berbentuk non video. Misalnya pembelajaran berbasis program interaktif maupun berbasis internet. Ruang lab komputer juga berfungsi untuk mengajarkan ilmu-ilmu kekomputeran baik pada guru maupun siswa. Misalnya mengajarkan windows, linux, microsoft office, pemrograman, internet dan lain-lain.
Untuk keperluan tersebut maka dibutuhkan hardware komputer yang baik dan dapat digunakan untuk menjalankan program-program interaktif. Adapun perangkat lunak dapat dibagi dalam kategori operatng sistem, office group dan learning program.

Tidak ada komentar: