Nim :1102406032
Teknologi Informasi (TI) telah mengubah paradigma kehidupan manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan serta aktivitas manusia dipengaruhi oleh peran serta TI untuk mendukungnya. Dalam tulisan ini dibahas E-Learning: sebagai suatu inovasi pembelajaran, serta alternatif solusi bagi perkembangan kebutuhan belajar pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal (PTK-PNF). Banyaknya faktor perubahan di era globalisasi turut serta berfungsi sebagai katalisator untuk revolusi sistem pembelajaran dari yang sebelumnya bersifat manual dan konvensional, menjadi suatu sistem yang efektif dan efisien dengan dukungan TI. Artikel ini membahas bagaimana TI juga turut serta mendukung teori pendidikan pembebasan seperti "Constructivist", "Collaborative Learning" yang telah mentransformasikan pola belajar "Teacher-Centred" menjadi "Student-Centred" dengan menciptakan budaya belajar mandiri bagi individu yang belajar.
Pendahuluan
Inovasi sistem pembelajaran tak akan pernah terhenti, karena berbagai kebutuhan manusia untuk belajar semakin waktu meningkat. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat cepat dalam dasawarsa terakhir ini telah menampakkan tanda-tanda adanya revolusi informasi. Berkembangnya Internet sebagai salah satu temuan terpenting abad ini telah menyebabkan konvergensi macam-macam perkembangan teknologi di atas dalam usaha untuk menghasilkan informasi, kapanpun, dimanapun dan dengan apapun peralatan yang kita gunakan. Sebagai contoh saat ini telah mulai banyak dipergunakan telepon selular ataupun PDA (Personal Digital Appliances) yang telah dapat mengakses WWW maupun e-mail yang sebelumnya hanya dapat diakses melalui komputer. Contoh lain adalah munculnya Wireless Application Protocols (WAP) yang dapat mengirimkan bermacam-macam bentuk informasi kepada pengguna telepon selular. Informasipun dapat diakses dengan berbagai secara otomatis ke telepon selular (melalui WAP) maupun dengan pengiriman otomatis ke e-mail pribadi setiap individu.
Internet merupakan suatu kebutuhan penting dalam mengakses informasi secar a cepat danm tidak terikat oleh ruang dan waktu. Saat ini telah tumbuh menjamur warnet-warnet yang dapat melayani para pengguna Internet dengan biaya yang semakin murah pula. Teknologi yang dipakaipun mulai bervariasi, mulai dari penggunaan teknologi berkabel hingga yang menggunakan gelombang radio (wireless), maupun menggunakan broadband network yang dapat menghantarkan informasi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Internetpun mulai merevolusi hampir seluruh aktivitas serta proses bisnis yang ada di masyarakat dengan adanya paradigma "e" yang melekat pada bermacam-macam aktivitas, seperti e-business, e-commerce, e-procurement, e-delivery, sampai kepada e-education ataupun e-learning. Paradigma "e" yang berarti "electronic". Paradigma ini mulai melekat dalam seluruh aspek kehidupan kita, dan teknologi ini akan merubah jalan hidup manusia. Dengan munculnya paradigma "e", akan memicu kita untuk better (multimedia standard), faster (data communication process), accessibility (internet reaches any point), available web-based & collaborative software.
Saat ini, telah dirintis oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP), dan juga Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB)/UPTD Provinsi untuk membangun "Portal/Website", yang masih bersifat "informatif", tetapi masih sedikit yang berani untuk memulai memberikan layanan pendidikan tertentu secara on-line kepada pengunjung situsnya (misalnya: http://www.brainbench.com). Namun hasilnya, belum memadai dibandingkan dengan kebutuhan sasaran pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal (PTK-PNF).
Direktorat PTK-PNF, Ditjen PMTK berupaya secara sistematis untuk menggerakan potensi staf dan/atau Pamong Belajar BP-PLSP dan BPKB, yang memiliki latar belakang teknologi informasi untuk ikut berperan memikirkan sebuah inovasi sistem pembelajaran. Sayangnya menurut hemat penulis, belum optimalkannya untuk mendorong peran staf dan/atau Pamong Belajar yang memiliki latar belakang pendidikan teknologi pendidikan., Padahal sesungguhnya, sebuah karya inovasi yang baik merupakan akumulasi dari berbagai disiplin ilmu yang ada.
Dengan adanya perangkat lunak collaborative learning semacam Learning Space, macam-macam layanan TI tersebut dapat dikemas dalam secara terpadu. Dengan TI, bahkan tidak hanya aktivitas pembelajaran saja, tetapi kita dapat melakukan registrasi dan enrollment sampai ke taraf pengecekan nilai serta pengiriman sertifikat/tanda kelulusan semuanya dapat dilayani dengan melalui fasilitas yang kita bangun melalui situs web.
Pertanyaan yang mendasar perlu dijawab, mampukah kita membangun e-learning yang dapat memberikan layanan kebutuhan belajar bagi PTK-PNF. Tulisan ini dibuat, sebagai suatu kajian kritis bagi pengembang IT dan pengelola IT di BP-PLSP dan BPKB, serta para pemerhati lainnya bahwa kita pun semestinya bisa membangun e-learning yang handal dan representatif.
1. Inovasi Sistem Pembelajaran
Pembelajaran yang bermutu amatlah diperlukan setiap orang. Memasuki era globalisasi sekarang ini, setiap orang membutuhkan waktu untuk belajar, tak terkecuali PTK-PNF. Keterbatasan waktu dan biaya dalam penyelenggaraan diklat bagi Pamong Belajar, membutuhkan inovasi sistem pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. Dengan demikian diharapkan terwujudnya transformasi pengetahuan yang cepat dan mudah diakses oleh setiap Pamong Belajar
Sekarang ini, BP-PLSP, BPKB dan beberapa SKB telah mempunyai web-site, namun semuanya masih terbatas hanya sebagai pusat informasi dan pusat pelayanan bagi pihak-pihak terkait, dan belum ada yang melaksanakan e-Education dalam hal e-learning atau distance-learning. Dukungan TI hanya baru terbatas dukungan untuk pelayanan administrasi, dan TI sebagai alat bantu pengajaran (off line) dan sarana komunikasi, juga pemanfaatan TI untuk membantu pengambilan keputusan. Pada hal yang diharapkan dapat menggunakan TI untuk "knowledge media" yaitu yang merupakan konfergensi dari komputer, telekomunikasi dan ilmu pembelajaran (learning science).
Metode yang dapat dipergunakan untuk untuk mengimplementasikan TI pada masing-masing UPT tersebut, antara lain:
· Memanfaatkan internet untuk komunikasi dan e-Education, dan jika mungkin menggunakan teknologi PC-TV.
· Memanfaatkan komputer untuk melakukan distance learning menggunakan teleconference.
· Mengadaptasi PBM yang sekarang untuk mencakup e-tutoring, dengan mengkom-binasikan antara e-mail dan computer-conferencing.
· Menggunakan teknologi CD-ROM untuk menyebarkan materi diklat
· Memanfaatkan Decision Support System (DSS), guna menguji kompetensi PTK-PNF secara online[1]
Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan kemampuan multimedia dan perangkat lunak yang telah ada sekarang, aktivitas-aktivitas belajar mengajar di dalam kelas dapat digantikan oleh TI. Ikhtisar pemetaan antara TI dan aktivitas yang digantikannya dapat dilihat pada Tabel 1. Dengan adanya perangkat lunak collaborative learning semacam LearningSpace, macam-macam layanan TI tersebut dapat dikemas dalam satu kerangka yang kompak dan menarik. Sebagai contoh, layanan bahan ajar digital di Curtin University (http://www.curtin.edu.au) yang dulunya dilayani oleh masing-masing fakultas melalui situs web dengan pola-pola media yang variatif serta "berserakan", kini dipusatkan dalam satu pintu masuk untuk seluruh fakultas dengan penggunaan perangkat lunak WebCT.
Dengan TI, bahkan tidak hanya aktivitas belajar-mengajar saja, tetapi kita dapat melakukan registrasi dan enrollment sampai ke taraf pengecekan nilai serta pengiriman sertifikat/tanda kelulusan semuanya dapat dilayani dengan melalui fasilitas yang kita bangun melalui situs web.
Tabel 1. Pemetaan Aktivitas Belajar Mengajar dengan TI
No | Aktivitas | Teknologi Offline | Teknologi Online |
1. | Tatap Muka
| · Textbook (PDF, GhostView) · Presentasi(PowerPoint+Audio, Lotus ScreenCam) · Video (MPEG, MOV, AVI, Streaming) · Animasi, Simulasi, Tutorial (Flash, Director) · Gabungan kombinasi dari semua media | · Teleconferencing (Audio+Videoconferencing) · Televisi/Radio · Streaming video/audio |
2. | Diskusi | · Mailing list · Newsgroup | · Chatting (IRC, ICQ, Messenger) · Audio/Videoconferencing |
3. | Konsultasi | · Newsgroup | · Chatting (IRC, ICQ, Messenger) · Audio/Videoconferencing |
4. | Tugas | · Situs Web | · Audio/Videoconferencing (lisan) |
5. | Ujian | · Formulir Ujian + Bank Soal | · Audio/Videoconferencing (lisan) |
01. Pengembangan E-Learning Model
Perkembangan TI juga dapat memberikan dampak positif pada sistem pembelajaran bagi Pamong Belajar, sehingga transformasi pengetahuan dan informasi, tidak bergantung pada tempat dan waktu, dapat belajar sepanjang hidup dan materi lebih berbasis pada kasus, skill, kebutuhan pasar dll.
Model yang dapat dikembangkan nanti berbentuk off-line, real time, dan online. Model online ini dapat dilaksanakan dalam bentuk non interactive, semi interactive, serta fully interactive. Model diatas dapat dijelaskan sbb.: (a) Model off-line: materi disampaikan melalui jasa pos, media masa, dan media bahan dapat berupa CD-Rom, buku, modul dsb.; (b) Model online non-interactive: materi disampaikan melalui web, dan dipasang pada salah satu server, CD-Rom dipasang pada ftp-server. Format materi bisa dalam bentuk text, doc. atau pdf, dan diskusi dapat dilakukan melalui mailling list/web board; (c) Model online semi-interactive: menggunakan basis web atau videoconference, materi disampaikan melalui web, dan dipasang pada salah satu server, CD-Rom dipasang pada ftp-server, atau dilaksanakan langsung melalui broadcast. Web menyediakan chat, untuk alternatif diskusi interactive; (d) Model online fully-interactive: menggunakan basis video-conference: materi disampaikan secara langsung dengan jarngan multimedia (video, audio, text, chatboard). Perkuliahan dapat dilakukan secara paralel, tanpa batasan jarak (any where) dan dapat saling berinteraksi, melalui jaringan multimedia. Diskusi dapat dikerjakan langsung, melalui jangan multimedia yang tersedia, any time, any where, dan anything.
Pengembangan e-learning ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya sifat interaksi yang diinginkan, media penyampaian yang digunakan, banyaknya lokasi belajar, fasilitas yang digunakan, kualitas yang diinginkan dsb. Media penyampaian materi dapat dilaksanakan dalam beberapa cara, diantaranya adalah: (a) ITv (Instructional Televisi) atau Videotape: disini fasilitator/nara sum,ber dan PTK-PNF dapat berinteraksi satu arah atau dua arah, dibantu dengan saluran telepon; (b) Teleconferencing: menghubungkan secara langsung 2 lokasi atau lebih yang berjauhan, untuk menunjang komunikasi 2 arah yang interaktif. Tipenya sbb.: Audio conferencing (conference calling); Video conferencing; dan Computer conferencing.
Pengembangan e-learning sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting misalnya ketersediaan infrastruktur, software (lotus note yang mempunyai fasilitas untuk learning space), materi ajar dalam bentuk e-cource yang dipersiapkan oleh seorang expert dalam hal content, expert system, ketersediaan fasilitator/nara sumber yang mampu dan komit untuk melaksanakannya, serta biaya yang tersedia. Untuk itu perlu adanya suatu keberanian bagi UPT memulai kegiatan e-learning
Proses pembelajaran dengan model e-education difokuskan pada 3 hal penting:
· Self Learning: (a) Pamong Belajar diharapkan untuk dapat menentukan sendiri tempat, waktu & urutan belajar juga melakukan tes atas keberhasilan hasil belajarnya; (b) Tujuannya agar PTK-PNF bisa memperoleh tingkat pemahaman yang tinggi dalam hal tanggung jawab, keputusan sendiri & belajar otonomi.
· Tele-Learning: (a) Pamong Belajar meningkatkan kebebasan dalam belajar; (b) merubah paradigma pendidikan dari pembelajaran teori ke belajar yang memfokuskan pada kerja; (c) membuka lingkungan untuk belajar digital (menggunakan komputer).
· Social Intercourse: (a) Diskusi, bertujuan untuk menciptakan suatu iklim belajar dimana Pamong Belajar bisa bertemu dengan yang lain; (b) Interaksi dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran; (c) Banyak sekali hal2 yang bernilai dalam pendidikan yang dapat dipakai dalam hidupnya.
Untuk mencapai semuanya itu, maka yang dibuat oleh upt diantaranya yaitu (a) membuat persepsi yang jelas tentang: apakah belajar dan mengajar akan seperti umur informasi ?, Model belajar baru yang mana yang digunakan?, dan Bagaimana keuangan untuk sistem yang baru? (b) Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri bagi tim pengembang agar tidak skeptis, dan ragu2 untuk cooperate?; (c) Bagaimana fasilitator/nara sumber teknis mempersiapkan secara sistematis tugas baru yang diberikan dan dilakukan secara kontinu?
02. Pengembangan dan Strategi E-Learning Untuk UPT
e-Learning didefinisikan sebagai suatu cara baru dari belajar, di rumah, di tempat kerja dan disekolah, dengan menggunakan jaringan khusus seperti internet, intranet dan alat teknologi digital. Pada prinsipnya E-Learning menyediakan cara belajar cepat, mengurangi cost, meningkatkan akses untuk belajar, dan akuntabilitas jelas untuk semua partisipan dalam proses pembelajaran. E-Learning sangat penting karena e-learning dapat mengantarkan acountability, accessibility dan opportunity. E-learning mendorong kita untuk mengetahui banyak, dan belajar lebih cepat dengan biaya yang kecil. Dengan menggunakan e-learning maka belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja. Jadi, "E-Learning merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan melakukan perubahan dengan cepat, penyimpanan/pengambilan kembali, pendistribusian dan membagi informasi atau instruksi".
Hal ini berarti untuk belajar, Pamong Belajar tidak perlu repot-repot datang ke suatu pelatihan untuk berinteraksi dengan fasilitator, karena semuanya dapat dicapai hanya melalui komputer anda yang terhubung dengan jaringan internet. Manfaat e-learning untuk pendidikan adalah : (a) informasi dari sumber yang besar dan bermacam-macam; (b) meningkatkan akses untuk belajar sepanjang hidup; (c) meningkatkan kualitas; (d) mengadopsi dengan cepat informasi baru dan program baru; dan (e) proses belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
04.1. Dukungan Teknologi Informasi Terhadap E-Learning
Dukungan TI terhadap e-learning dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Fasilitas
Dalam lingkungan pembelajaran yang berbasiskan web ada beberapa hal yang dikembangkan antara lain, menyiapkan bahan ajar yang baru dan mengkonversi bahan ajar yang sudah ada, menyiapkan kuis, menyiapkan kelas dan mailing lists, membuat dan scanning gambar, digitalisasi video dan mengembangkan file audio. Dalam beberapa kasus, perancang terlibat juga dalam penyiapan sistem Computer Managed Learning (CML) untuk memantau kegiatan Pamong Belajar dan pemberian nilai kuis dan ujian.
Setelah bahan pembelajaran dibangun dan diproduksi biasanya disimpan ke dalam sebuah atau lebih server. Informasi yang tersimpan seperti HTML, aplikasi lainnya yang berbasiskan web pages, file audio, grafik dan video. Komputer server bertidak sebagai pendistribusian bahan pembelajaran. Para pengguna dapat melakukan akses terhadap bahan pembelajaran yang mereka inginkan dengan menggunakan desktop atau laptop komputer. Dengan tersimpannya bahan pembelajaran di dalam server maka beberapa hal dapat dilakukan disana, diantaranya; pencarian, penyimpanan, indeks dan pengkonversian yang dilakukan dengan cepat dan mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar